Asglaspmerhopia. Mungkin bagimu hanyalah sebuah negeri fantasi. penuh imajinasi, dan penuh dengan ketidakmungkinan. Namun, sesungguhnya negeri ini adalah benar adanya. Otak kita yang mengatakan mereka tidak ada karena wujud yang tidak mungkin mampu dinalar dengan logika manusia biasa.
Asglaspmeropia. Dihuni oleh dua ratus lima puluh delapan penduduk sejak Zaman Penciptaan oleh The Almighty One. Kematian hanyalah tanda bahwa ada kelahiran di tempat lain. Setiap penduduk dianugerahi kekuatan untuk mengendalikan tujuh elemen dasar kehidupan. Air, tanah, api, udara, listrik, cahaya, dan kegelapan. Semuanya dipelihara langsung dan dijamin oleh The Almighty One, sehingga keseluruhannya tetap dalam harmoni.
Asglaspmerhopia. Sebuah negeri kecil yang hanya menaungi tiga seperempat dunia. Sebuah negeri kecil yang terdiri dari empat jajar utama jalanan kaca berpelangi bertumpuk bagai gunung dan jajar kelima adalah dunia fana. Tiap jajar hanya ada enam kastil yang memiliki banyak guna.
Di pusat jajar jalan tersebut berdiri sebuah kastil berbatu kristal cerah, memiliki sepuluh ribu pintu, tiga puluh lima ribu jendela, enam puncak atap, dan dua puluh menara. Kastil Utama. Batu kristal penyusun bangunan itu dapat mengenali kekuatan dasar suku yang berkuasa dan tinggal di dalamnya. Kastil utama selain sebagai tempat tinggal pemimpin negeri yang dipilih setiap sepuluh Eremis atau dua puluh tahun dunia. Merah rubi untuk elemen api, biru aquamarine untuk elemen air, biru safir untuk elemen udara, coklat zircon untuk elemen tanah, kuning sitrin untuk elemen listrik, ungu gelap ametis untuk elemen kegelapan, dan tetap bening diamond untuk elemen cahaya. Akan tetapi, telah berjalan seribu eremis, kastil itu berwarna rubi.
Di jajar pertama, berdiri enam kastil inti berwarna berlainan. Berbaris rapi di tiap sudut jalan yang membentuk segi-enam. Menunjukkan keangkuhan tiap-tiap suku. Tempat berlatih dan melakukan latihan keahlian yang dilarang dilakukan di sekolah keahlian, di Kastil Utama. Melatih kemampuan khusus tiap elemen dan spesialisasi kedewaan.
Di jajar kedua dan ketiga, bangunan-bangunan penyokong kota berdiri tegak. Tempat pemujaan The Almighty One, tempat berolahraga, pasar, gedung penjaga kota, balai-balai peristirahatan, taman kota, dan rumah bersama. Seluruh penduduk yang tidak memperoleh kamar di Kastil Inti, berjejal memenuhi Balai Peristirahatan atau Rumah Bersama. Tidak lagi memandang elemen yang dikuasai penduduk itu. Meski seorang berelemen api tak mungkin tidur, atau duduk, bahkan berdiri bersebelahan dengan seorang berelemen air.
Di jajar keempat, hanya ada tembok tinggi dengan menara-menara pengawas di tiap sudut. Hanya ada dua jalan menuju dunia. Dunia para makhluk mortal.
0 comments:
Post a Comment